Evaluasi besarnya kematian dan kenyamanan saat masyarakat mudik lebaran
- Manajemen masih terasa belum memihak kepada pemudik
- Korban mati hampir setengah juta orang masih ada, dan tidak terlihat sebagai nyawa yang berharga
- Koordinasi tidak kompak , hanya petugas kepolisian yang mempunyai pos yg menonjol, dan manajemen yang menonjol.
- Instansi pendukung lain, seperti kesehatan tidak tampak serius, meski sebetulnya tenaganya sudah dikerahkan, dan nampaknya hanya membuang tenaga dan tidak efisiensi waktu ,kurang manfaat.
- Mesti ada , manajemen bencana khusus untuk mengatur kegiatan arus mudik,yang benar benar bermanfaat seperti lokasi lokas , peristirahatan, lokasi kesehatan Puskesmas lapangan, home stay, tempat rest area, yg dikelola bersama pemerintah, bumn, masyarakat.
- tempat tempat ibadah , perlu diaktifkan mendukung mudik karena, acara ini, acara mudik keagamaan, jangan sampai rasa keagamaannya saat mudik tidak terasa, masjid membuka pintu gerbang.memberi kedamaian, memberi kesempatan yang mau sholat meski terlambat... memberi tempat istirahat bahwa ada tempat Allah ,di masjid buat menghadap... kalau perlu semua yg beristirahat di masjid , sambil mengingatkan bahwa inilah tempat dimanapun anda berasal, masjid adalah tempat Allah membuka rahmat,... pengurus masjid dilibatkan....
- Evaluasi kesehatan: info kesehatan hanya bagi intern dinas saja, tidak mudah bagi pemudik mengakses apakah petugas kesehatan ada , posisi lokasi pos kesehatan tidak tepat, tidak memihak pemudik, jenis pelayanan kesehatan tidak menyeluruh, promosi,prevensi,curatif,rehabilitatif...untuk istirahat saja pos kesehatan tidak ada tempat bagi petugas, apalagi buat istirahat pemudik..perlu dipikirkan, manajemen kebutuhan bagi pemudik...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar